BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia bisnis, penguasaan pasar
tentunya menjadi salah satu poin penting bagi para produsen. Dan keberadaan
sebuah Merek, menjadi simbol serta identitas tersendiri dalam peluncurkan
sebuah produk ke pasaran. Dalam ilmu marketing sendiri, keberadaan sebuah
Merek menjadi bagian dari strategi promosi yang dapat menarik minat
konsumen hingga taraf loyalitas tertentu dan terus meningkat seiring
terkenalnya Merek tersebut dipasaran. Sedangkan bagi para konsumen, keberadaan
Merek menjadi sebuah alat bantu dalam mengenali dan mengetahui kualitas
produk, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk. Jadi
tidaklah salah, bila banyak pelaku bisnis menjadikan merek produk sebagai ujung
tombak bagi perusahaannya agar bisa memenangkan persaingan pasar.
Praktikum acara ketiga manajemen
bisnis ini dilakukan kunjungan disuatu industri obat herbal, hal ini
dimaksudkan agar kita para praktikan mengetahui bagaimana suatu industri mampu
survive dengan adanya persaingan usaha yang semakin ketat. Dari sini kita
dituntut untuk mengetahui fungsi-fungsi dari perusahaan atau industri yang ada
enam hal. Kita juga dituntut mengetahui hubungan industri satu dengan industri
yang lain yang memiliki relasi bisnis tersendiri dan berbeda untuk
masing-masing industri, dan memahami pemasaran dalam manajemen industri itu
sedniri.
Proses pemasaran yang gencar akan
membuat produk lebih ramai dipasaran, tapi tidak semua industri melakukan
pemasaran yang gencar untuk produknya, ada beberapa yang hanya mengikuti
kepercayaan konsumen atas mutu produk yang ditawarkan. Maka dari itu kita
melakukan kunjungan industri agar kita lebih memahami fungsi pemasaran serta
imbasnya terhadap produk yang dipasarkan.
B.
Tujuan
Praktikum
1.
Memahami
6 fungsi perusahaan industri didalam Manajemen Bisnis
2.
Memahami
fungsi pengembangan produk dalam Manajemen Bisnis
3.
Memahami
fungsi pengadaan bahan baku dalam Manajemen Bisnis
4.
Memahami
fungsi proses transformasi/ produksi dalam Manajemen Bisnis
5.
Memahami
fungsi Manajemen Internal (keuangan, administrasi, dsb) dalam Manajemen Bisnis
6.
Memahami
fungsi pemasaran dalam Manajemen Bisnis
7.
Memahami
fungsi Hubungan Industrial dalam Manajemen Bisnis.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global
seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk
menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses
untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi yang juga berkembang
pesat menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan dalam iklim persaingan
(Bramanto, 2010).
Hubungan industrial adalah hubungan dalam industri antara
pihak-pihk yang terlibat dalam proses produksi. dalam proses produksi, karyawan
harus dianggap sebagai mitra dari pengusaha dan manajemen, sebab tanpa karyawan
proses produksi tidak mungkin dapat belangsung. Maka demi tercapainya
keberhasilan proyek, upaya-upaya menciptakan hubungan industrial yang harmonis
di lapangan merupakan hal yang sangat penting (Istijanto, 2007).
Promotion (promosi) merupakan komunikasi yang di lakukan oleh
perusahaan dengan konsumen. promosi bisa ditujukan untuk memberitahukan,
membujuk konsumen untuk membeli, memengaruhi konsumen supaya menyukai produk,
menancapkan merk di benak konsumen, dan sebagainya. Pemasaran selalu
berhubungan dengan customer atau pelanggan. Pelanggan adalah konsumen yang
membeli secara rutin suatu produk ( Dipohusodo, 1996).
Fungsi kegiatan pemasaran didasarkan pada pengalihan kepemilikan barang dan jasa dari bisnis
untuk konsumen, dengan demikian,
ada carning penghasilan. fungsi pemasaran menentukan kebutuhan dan preferensi konsumen dan mengembangkan
memasok produk yang cocok atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan yang
teridentifikasi. Tugas pemasaran
dilakukan dengan menentukan strategi pemasaran, yang mencakup pilihan target pasar dan
bauran pemasaran atau disebut 4p (Kroon, 1990).
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
-
Alat
tulis
-
Alat
transportasi
2.
Bahan
-
Modul
praktikum
-
PT.
Salama Nusantara
B.
Prosedur
Praktikum
1.
Melakukan
kunjungan ke PT. Salama Nusantara
2.
Melakukan
wawancara yang berkaitan dengan manajemen bisnis yang diterapkan dalam PT.
Salama Nusantara
3.
Mengisi
tabel panduan wawancara sesuai dengan kondisi PT. Salama Nusantara
4.
Membuat
laporan terkait pengelolaan bisnis dari kunjungan industri di PT. Salama
Nusantara.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Wawancara
saat kunjungan industri
1.
Sejarah
Perusahaan.
Sejarah dari perusahaan yang dikunjungi meliputi segala hal yang
menyangkut awal berdirinya perusahaan tersebut.
|
1.
PT.
Salama Nusantara berdiri sejak tahun 2003, tapi produk masih dikemas
menggunakan plastik biasa.
2.
Pada
tahn 2007, produk mulsi dikemas menggunakan kemasan kardus (kotak karton).
3.
PT.
Salama Nusantara didirikan oleh Bapak Maryono, bermaksud meneruskan
perjuangan kedua orang tua nya yang dahulu penjual jamu gendong.
|
2.
Pengembangan
Produk
a.
Bagaimana
menciptakan ide pertama kali membuat produk?
b.
Bagaimana
mengetahui produk yang diinginkan konsumen?
c.
Bagaimana
cara menerjemahkan produk yang diinginkan konsumen menjadi produk dilantai
produksi?
d.
Adakah
evaluasi terhadap produk secara berkala?
e.
Siapa
atau bagian apa yang bertanggung jawab terhadap pengembangan produk?
f.
Adakah
metode umpan balik dari pasar mengenai produk yang diinginkan?
|
Menjawab pertanyaan pengembangan produk.
a.
Menciptakan
produk baru atas usul dari prof. Sudji Pramono untuk ditambah benalu teh
b.
Produk
yang diinginkan konsumen dilihat dari saran yang masuk dari konsumen
c.
Produk
yang diinginkan konsumen mulai diproduksi setiap proses produksi, tidak hanya
jika ada pesanan dari konsumen. jadi produk yang diminta juga diproduksi
terus-menerus.
d.
Evaluasi
produk secara berkala dan dilakukan inovasi produk seperti menciptakan produk
baru, dan survey terhadap ranah pemasaran
e.
Penanggung jawab pengembangan produk diampu
oleh pemiliknya sendiri, yaitu Bapak Maryono.
f.
Umpan
balik dari produk yang diinginkan konsumen yaitu dengan adanya penambahan
produk baru seperti temulawak, jahe merah, kunir putih, secang dan lain-lain.
|
3.
Pengadaan
Bahan Baku
a.
Bahan
baku utama dan bahan tambahan yang dipergunakan
b.
Cara
mendapat bahan tersebut
c.
Bagaimana
cara menjaga kontinuitas ketersediaan bahan baku?
d.
Hubungan
dengan supplier
e.
Jumlah
supplier yang ada
f.
Metode
khusus dalam pengelolaan persediaan bahan baku?
g.
Komponen
biaya yang mungkin dikeluarkan untuk melakukan pemesanan bahan baku
h.
Berapa
lama biasanya tenggang waktu pemesanan bahan baku?
i.
Komponen
biaya yang mungkin dikeluarkan untuk penyimpanan bahan baku di gudang.
|
Menjawab pertanyaan pengadaan bahan baku.
a.
Bahan
baku utama: Buah Mahkota Dewa. Bahan baku tambahan: Benalu teh, temulawak,
jahe merah, kunir putih, secsng dan lain sebagainya.
b.
Bahan
baku ada yang diambil dari petani sekitar dan ada yang ditanam sendiri. Untuk
teh diambil dari petani di pegunungan
c.
Kontinuitas
atau kelanjutan bahan baku dijaga dengan adanya kontrak dengan supplier,
sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku
d.
Hubungan
supplier dan industri dijain dengan kontrak atau langganan
e.
Supplier
yang ada tidak disebutkan jumlahnya, tapi kebanyakan yang menjadi supplier
adalah petani didaerah tersebut
f.
Metode
khusus pengolahan bahan baku yaitu dengan menerima semua kiriman supplier
kemudian ditangani agar tidak terjadi kerusakan bahan sebelum diproses lebih
lanjut
g.
Komponen
biaya tidak dinyatakan
h.
Tenggang
waktu pemesanan biasanya satu hari setelah pemesanan
i.
Biaya
penyimpanan bahan baku tidak dinyatakan.
|
4.
Proses
Transformasi atau Proses Produksi
a.
Tahapan
proses produksi/ Flow proses
b.
Apakah
proses produksi menggunakan sistem manual atau mesin
c.
Mesin
itu dipesan khusus atau sudah banyak dipasaran?
d.
Cara
yang dilakukan perusahaan jika kapasitas produksi yang ada tidak bisa
memenuhi permintaan yang ada?
e.
Bagaimana
cara pengendalian kualitas yang ditetapkan?
f.
Apakah
ada penundaan (delay) selama proses produksi?
g.
Upaya
peningkatan produktivitas yang dilakukan perusahaan.
|
Menjawab
pertanyaan pont ke empat
a.
Mahkota
dewa di iris dikeringkan
dikemas.
Teh
hijau di oven
dikemas.
b.
Proses
produksi secara manual, tetapi pengemasan menggunakan mesin
c.
Mesin
pengemasan yang digunakan seperti mesin pengemas pada umumnya
d.
Jika
permintaan menambah, maka perusahaan menambah beberapa pekerja harian agar
permintaan terpenuhi
e.
Pngendalian
kualitas yang ditetapkan di uji di laboratorium atas bantuan UMKM yang
menaungi PT. Salama Nusantara
f.
Tidak
ada keterangan yang menyatakan ada nya delay (penundaan)
g.
Upaya
peningkatan produktivitas yaitu dengan menambah produk yang diinginkan
konsumen.
|
5.
Manajemen
Internal
a.
Sumber
dana keuangan berasal dari mana?
b.
Siapa
atau bagian apa yang bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan?
c.
Bagaimana
pengaturan pembagian kerja?
d.
Cara
mengatur jadwal kerja pekerja?
e.
Tingkat
kemampuan pekerja yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin/peralatan
|
Menjawab persoalan poin kelima.
a.
Sumber
dana berasal dari pemilik sendiri, yaitu Bapak Maryono dan beberapa relasi
bisnis
b.
Yang
bertanggung jawab atas keuangan yaitu Bapak Maryono sendiri
c.
Pengaturan
pembagian kerja tidak dinyatakan
d.
Pengaturan
jadwal pekerja tidak dinyatakan
e.
Pekerja
yang ahli dalam pengoperasian mesin yang digunakan seperti mesin pengemasan.
|
6.
Hubungan
Industrial
a.
Jenis
tenaga kerja produksi yang ada
b.
Apakah
ada serikat kerja?
c.
Sistem
penggajian berdasarkan UMR ata standar grading?
d.
Adakah
bentuk-bentuk CSR perusahaan? Seperti apa?
e.
Bagaimana
menjaga kestabilan usaha dengan warga/ masyarakat sekitar?
|
Menjawab
persoalan poin ke enam
a.
Tenaga
kerja yang tetap dan beberapa tenaga kerja part time ketika terjadi lonjakan
permintaan konsumen
b.
Serikat
pekerja terkait/ terhubung langsung dengan pemilik PT. Salama Nusantara
c.
Sistem
pengggajian tidak dinyatakan
d.
CSR
perusahaan tidak dinyatakan
e.
Kestabilan
usaha diimbangi dengan pemakaian bahan baku yang didapat dari warga sekitar.
|
7.
Pemasaran
a.
Pengamatan
terhadap produk akhir
b.
Bagaimana
pemasaran dilakukan?
c.
Sistem
penjualan agar produk sampai ketangan konsumen?
d.
Apakah
memiliki sistem distribusi sendiri atau melalui agen?
e.
Bagaimana
cara mengenalkan produk baru kepada konsumen agar konsumen tertarik, jika ada
|
Menjawab persoalan nomor tujuh
a.
Pengamatan
produk dilakukan ketika pckaging (pengemasan)
b.
Pemasarn
dilakukan dengan menawarkan ke pasien-pasien yang di rumah sakit atau kerabat
dan tetangga
c.
Sistem
penjualan melayani pemesanan dan penyediaan di outlet seperti soto Sholeh
d.
Sistem
pemasaran memiliki agen seperti penitipan di warung Soto Sholeh
e.
Pengenalan
produk dengan cara mencantumkan nama-nama besar yang ikut andil dalam
produksi oobat herbal. Seperti mencantumkan UMKM UGM dan prof. Sudji Pramono.
|
B.
Pembahasan
Sejarah
berdirinya Salama Nusantara adalah pada awal tahun 2003 di kala bangsa
indonesia masih dalam kondisi krisis ekonomi yang berdampak kepada kehidupan
masyarakat luas, khususnya pada keluarga (Drs. HM Maryono) selaku pegawai
negeri PNS (saat itu), terpanggillah Pak Maryono secara nurani untuk bisa hidup
secara layak dengan mencari nilai tambah usaha kecil kecilan/home industri.
Pada waktu itu Pak Maryono mencoba berbagai macam usaha mulai dari jual beli
alat-alat elektronik dan kendaraan bermotor, meracik kopi sampai akhirnya
meracik jamu.
Berbekal dari sebuah buku yang Pak Maryono
dapatkan dari seorang teman, buku berjudul “Budidaya Mahkota Dewa” maka Pak
Maryono mencoba meracik buah mahkota dewa, ditambah benalu teh dan teh hijau
menjadi minuman kesehatan Teh Mahkota Dewa. Hasilnya pun banyak yang melapor
kan dari teman-teman yang mengkonsumsi ramuan tersebut sangat manjur dan bisa
menyehatkan mereka. Dari situlah kemudian berkembang dan mulai menembus pasaran
lokal, nasional maupun internasional dan Pak Maryono pun memutuskan untuk
mengundurkan diri jadi PNS agar bisa fokus pada usaha jamu tradisional ini.
Tanggal 20 April 2004
secara resmi berdirilah Industri Obat Tradisional dengan nama “SALAMA
NUSANTARA”. Dan telah mendapatkan ijin resmi dari Balai POM, Halal MUI, dan
Dinas Kesehatan serta diawasi oleh Apoteker dari UGM.
Dari diskusi yang
dilakukan bersama p
Pak Maryono selaku
pemilik PT. Salama Nusantara kemarin yaitu menceritakan profil industri itu
sendiri, kemudian tentang usaha pengembangan produk yang dilakukan.
Pengembangan produk dilakukan dengan menciptakan produk baru menggunakan bahan
baku seperti temulawak, jahe merah, kunir putih, secang dan masih banyak yang
lain nya yang merupakan tanaman obat.
Bahan baku yang ada
banyak yang dipasok dari petani di sekitar tempat produksi, tutur Pak Maryono. Tapi
tidak seluruhnya berasal dari petani, ada beberapa tanaman seperti mahkota dewa
dan teh yang dtanam sendiri di kebun milik pak maryono, jadi ketika petani
belum mengirimkan atau pasokan bahan baku yang diminta masih kurang dapat ditambah
dari hasil kebun milik Pak Maryono sendiri.
Proses produksi obat herbal ini tidak terlalu
sulit karena tidak menggunakan mesin-mesin besar, untuk pembuatan jamu mahkota
dewa, cukup dengan mengiris mahkota dewa kemudian dikeringkan dan setelah
kering langsung di kemas menggunakan plastik dan di kemas dengan kotak. Untuk
produk teh hijau, hanya dengan mengoven teh hijau yang baru di ambil drai kebun
setelah di oven langsung dikemas, jadi proses produksi nya juga tidak memakan
anyak waktu karen atermasuk mudah dan simple.
Sumber dana untuk
industri berasal dari Pak Maryono sendiri, dan ada beberapa relasi yang
membantu pengembangan bisnis Pak Maryono. Meskipun begitu, Pak Maryono tetap
menjalankan bisnis nya dengan mudah karena dana dihasilkan dari penjualan
produk yang cukup di minati banyak orang. Yang bertanggung jawab atas semua
proses mulai dari pengambilan bahan baku dan seterusnya adalah Pak MSaryono
sendiri.
Hubungan industrial
terjalin dengan pengadaan karyawan yang bekerja tetap dengan industri,
kestabilan hubungan dengan warga sekitar juga terjaga karena ada ya penerimaan
bahn baku yang didapat dari warga sekitar yang mayoritas petani yang menanam
tumbuhan yang dapat dijadikan obat. Sedangkan pemasaran tidak dilakukan dengan
pemasangan iklan, pemasaran hanya dilakukan dengan menawarkan kepada
orang-orang yang diperkirakan sedang membutuhkan obat seperti ketika menjenguk
saudara di rumah sakit, pak maryono sambil menawarkan produk herbalnya.
Dalam suatu perusahaan atau
perindustrian terdapat beberapa fungsi dari perusaan atau perindustrian
tersebut, antara lain seperti ada nya pengembangan produk dalam manajemen
bisnis yang berfungsi untuk menganalisa bagaimana seharusnya ide menciptakan
produk yang lebih bervariasi muncul agar produk itu tidak tersaingi oleh roduk
yang sama tapi dengan merk yang berbeda, sehingga perusahaan itu mampu survive
dan kuat dalam bersaing.
Fungsi yang kedua yaitu
fungsi pengadaan bahan baku dalam manajemen. Maksudnya, disini dapat dilihat
bagaimana cara memperoleh bahan baku dari produk yang akan di produksi, beserta
sistem yang ada dalam usaha perolehan bahan baku tersebut. Fungsi yang ketiga
yaitu ada nya proses produksi, maksudya bahan baku yang telah di dapat dari
beberapa sumber di olah sehingga menjadi satu produk yang akan dipasarkan
kepada konsumen anti nya. Fungsi yang selanjutnay jaitu manajemen pemasaran nya
dalam industri. Maksudnya, bagaimana industri tersebut memasarkan produknya
hingga sampai ke tangan konsumen.
Hubungan industrial
meliputi tenaga kerja yang berperan dalam proses produksi dalam industri
tersebut, disini juga mencakup perwujudan dari hasil usaha/ industri tersebut,
sperti ada nya bantuan untuk perbaikan jembatan dan lain-lain. Kemudian fungsi
yang terakhir yaitu fungsi pemasaran. Maksudnya, bagaimana produk yang sudah
jadi dipasarkan sehingga konsumen akan lebih mudah dalam mendapatkan barang
yang di inginkan. Dalam pemasaran ini juga termasuk sistem yang ada dalam
proses pemasaran produk, serta bagaimana cara membuat konsumen tertarik dengan
produk yang dipasarkan.
Jika di sesuaikan
dengan bentuk kepemilikan bisnis yang telah dibahas adi awal praktikum acara
satu, PT. Salama Nusantara yang di prakarsai oleh Bapak Maryono adalah sebuah
industri menengah yang berbentuk persekutuan komanditair atau biasa disebut PT.
Termasuk PT karena PT. Salama Nusantara didirikan oleh Pak Maryono atas
dukungan pihak-pihak yag menjadi relasi bisnisnya, kemudian pak maryono juga
tidak perlu terjun sendiri dalam pengadaan bahan baku dan proses pengolahan
bahan baku sampai menjadi produk jadi, Pak Maryono memiliki sejumlah karyawan
yang membantu memproduksi produknya.
Proses berbisnis tidak
bisa dianggap mudah, karena dalam berbisnis selain membutuhkan skill bisnis
juga memerlukan kepandaian dalam berstrategi agar usaha nya itu tidak mengalami
kebangkrutan ataupun kerugian. Pemilik perusahaan juga membutuhkan pemahaman
dalam membaca ranah pemasaran agar produknya tetap laku bahkan laris dipasaran,
jadi perlu ada nya sistem pemasaran dan strategi pemasaran yang matang sehingga
tidak terjadi pemberhentian proses produksi atau delay produksi hanya karena
terjadi lambatnya proses pemasaran.
Tidak hanya itu,
pengusaha atau pembisnis juga harus mampu mengikuti perkembangan bagaimana
produk yang diinginkan konsumen. produsen juga harus mengerti produk yang
seperti apa yang diinginkan konsumen sehingga produknya mampu menancap di benak
konsumen.
Dalam pendirian PT.
Salama Nusantara, Pak Maryono selaku pemilik terinspirasi oleh banyaknya
tanaman yang dihasilkan bumi indonesia yang bermanfaat sebagai obat tetapi
jarang atau bahkan tidak ada yang memanfaatkannya sebagai obat yang bermanfaat.
Sehingga Pak Maryono berpikir mulai melanjutkan kegiatan kedua orang tua nya
yang dahulu adalah penjual jamu yang diolah dari hasil tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat seperti mahkota dewa, benalu teh dan masih banyak lagi.
Dari hasil mencoba
mengembangkan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat-obatan ini Pak Maryono
lebih memperbesar skala produksinya sehingga menjadi PT. Salama Nusantara yang
sekarang produknya sudah banyak dipasarkan kemana-mana. Mulai dari kalangan ekonomi
menengah kebawah sampai orang dengan ekonomi menengah ke atas.
BAB V
PENUTUP
. Kesimpulan
1. Enam fungsi perusahaan yang sudah di kemukakan pada pembahasan perlu
diketahui agar perusahaan mampu survive dengan dunia persaingan antar
perusahaan
2. Pengembangan produk dalam perusahaan perlu disistematik kan agar konsumen
puas dengan variasi produk yang ada
3. Sistem pengadaan bahan baku harus lebih di perhatikan agar tidak terjadi
delay akibat dari terlambatnya bahan baku yang datang
4. Proses produksi suatu produk perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kekurangan jumlah yang diinginkan konsumen sehingga terjadi vackumnya produk
dari pasaran
5. Keuangan atau biaya yang dikeluarkan saat proses pemroduksian harus
disesuaikan dengan keuntungan yang akan didapat, sehingga modal pun dapat
tertutupi (balik modal)
6. Pemasaran dalam bisnis perlu diperhatikan agar produk tidak mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan produk lain
7. Hubungan industrial adalah yang paling penting ada dalam suatu
perindustrian karena perlu ada nya jalinan komunikasi yang lancar antara
pengusaha dan pekerja yang membuat produk, sehingga tidak terjadi putus
komunikasi yang dapat mengakibatkan remuknya sistem yang ada dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bramanto,
Giardhi Anton,2010. Peran Supply Chain Managenent Dalam Sistem
Produksi-Operasi. http://ega-vampire.blogspot.com/2012/05/jurnal-6-peran-supply-chain-management.html.
Diakses Pada tanggal 13 maret pukul 14:41
Dipohusodo,
Istimawan, 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Kanisius. Yogyakarta
Istijanto, MM.
2007. 63 Kasus Pemasaran Terkini Indonesia. Elex Media Komputindo.
Jakarta
Kroon, J. 1990. General Management. Kagito Tertiary. Cape
Town